Berhenti "salahkan" alam sebagai penyebab bencana
cari berita - Jakarta (ANTARA) - Kebiasaan menyalahkan atau menyebut faktor alam sebagai penyebab terjadinya bencana harus dihentikan mengingat tidak sedikit bencana yang timbul akibat ulah manusia.
Demikian dikemukakan Ketua Badan Pekerja Regulasi Hijau Fraksi PKB DPR RI, Nur Yasin, dalam diskusi tentang lingkungan di kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta, Minggu.
Dikatakannya, fakta menunjukkan kerusakan lingkungan di Indonesia yang sedemikian parah terjadi akibat ulah manusia dan akibat kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada lingkungan.
"Didukung mentalitas penegak hukum yang `letoy` (lemah, Red) terhadap pelaku kerusakan hutan," kata Nur Yasin dalam diskusi yang dibuka Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar tersebut.
Menurut Nur Yasin, sedikitnya ada tiga pihak yang selama ini terlibat secara aktif mempercepat proses kerusakan lingkungan, yakni perusahaan tambang, perusahaan perkebunan, dan pemegang konsesi hutan.
"Dalam aksinya mereka mendapat dukungan oknum pemerintah dan penegak hukum mulai dari level terendah sampai level paling tinggi di tingkat pusat," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, untuk mencegah berlanjutnya kerusakan lingkungan, yang pada akhirnya mengundang bencana, dibutuhkan kemauan baik dan ketegasan sikap dari pemerintah.
"Masyarakat menunggu apakah pemerintah berani mengambil tindakan strategis dan bila perlu ekstrem untuk menghentikan bencana beruntun atau berpangku tangan membiarkan satu- persatu warganya melayang terkena murka alam," kata anggota Komisi VII DPR RI itu.
Menurutnya, PKB perlu mengurai sekaligus mencari solusi agar pemerintah mengambil langkah strategis untuk meminimalisasi bencana alam.
Demikian dikemukakan Ketua Badan Pekerja Regulasi Hijau Fraksi PKB DPR RI, Nur Yasin, dalam diskusi tentang lingkungan di kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta, Minggu.
Dikatakannya, fakta menunjukkan kerusakan lingkungan di Indonesia yang sedemikian parah terjadi akibat ulah manusia dan akibat kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada lingkungan.
"Didukung mentalitas penegak hukum yang `letoy` (lemah, Red) terhadap pelaku kerusakan hutan," kata Nur Yasin dalam diskusi yang dibuka Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar tersebut.
Menurut Nur Yasin, sedikitnya ada tiga pihak yang selama ini terlibat secara aktif mempercepat proses kerusakan lingkungan, yakni perusahaan tambang, perusahaan perkebunan, dan pemegang konsesi hutan.
"Dalam aksinya mereka mendapat dukungan oknum pemerintah dan penegak hukum mulai dari level terendah sampai level paling tinggi di tingkat pusat," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, untuk mencegah berlanjutnya kerusakan lingkungan, yang pada akhirnya mengundang bencana, dibutuhkan kemauan baik dan ketegasan sikap dari pemerintah.
"Masyarakat menunggu apakah pemerintah berani mengambil tindakan strategis dan bila perlu ekstrem untuk menghentikan bencana beruntun atau berpangku tangan membiarkan satu- persatu warganya melayang terkena murka alam," kata anggota Komisi VII DPR RI itu.
Menurutnya, PKB perlu mengurai sekaligus mencari solusi agar pemerintah mengambil langkah strategis untuk meminimalisasi bencana alam.
Berhenti "salahkan" alam sebagai penyebab bencana
Reviewed by Unknown
on
8:41 AM
Rating: